1.
... Digunakan untuk menstabilkan dan memberi
pengental makanan sebagai bahan kosmetik, agensia pengikat (perekat)
obat-obatan, untuk menyaring senyawa dan sebagainya.
2.
Adapun beberapa tahap-tahap untuk melakukan
isolasi yaitu pengambilan sampel dari alam, pengenceran sampel dalam air
steril, penyiapan media agar pembiakan, pencampuran agar pada sampel pada cawan
petris, ..., dan pemeriksaan hasil inkubasi.
3.
...merupakan cara yang jarang digunakan pada
bioproses, tapi banyak digunakan pada instalasi mesin dan alat tangki, sistem
pemipaan dan filtrasi, karena cara ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi, relative humidity, suhu dan waktu kontak.
4.
Peruraian glukosa menjadi asam piruvat dibedakan
menjadi 3 jalur, yakni jalur heksosa difosfat (HDP), yaitu
embden-meyerhoff-parras atau ..., jalur heksosa monfosfat (HMP), yaitu jalur
warbug dicken, jalur fosfoketolosa, ataukah jalur pentosa fosfat, jalur 2
keto-3 deoksi glukonat-6 fosfat (jalur KDGP), atau jalur entner doudoroff.
5.
... merupakan fase jumlah populasi sel tahap
karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada
fase ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat nutrisi
sudah mulai habis.
6.
Adapun termasuk dalam sensor lingkungan fisik,
yaitu : suhu, tekanan, ..., busa, laju alir gas, laju umpan cairan, viskositas
cairan fermentasi, kekeruhan dan masukan tenaga corong.
7.
Kegunaan dari ... merupakan dapat menghambat
fungsi enzim, dan dapat digunakan sebagai obat, seperti obat aspirin.
8.
Proses
penerapan pada pengendapan protein dapat dibedakan diantaranya dari, ...,
pengendapan oleh pelarut organik, pengendapan oleh polimer hidrofilik
non-ionik, penggeseran p H, perlakuan panas, ion-ion polivalen, dan
polielektrolit ionik.
9.
Pada cara kerja enzim, dimana hanya substrat
khusus yang cocok dapat bergabung, hal ini terkenal dengan sebutan ...
10.
Bahan utama gas bio adalah ... . untuk
memproduksi nya berbagai bahan dapat digunakan sebagai bahan baku, contohnya
residu organik yang potensial untuk produksinya adalah limbah tanaman, seperti
tebu, rumput-rumputan, jagung dan lain sebagainya.
STERILISASI SECARA MEKANIK GLIKOLISA BUTANEDIOL SUBMERGED
COMBUSTION EVAPORATOR PIRUVAT ENZIM
STERILISASI SECARA GAS MIKROSIDAL
INSULIN ISOLASI
STERILISASI SECARA SARINGAN
MEMBRAN METAN INHIBITOR
FASE PERTUMBUHAN STATIS IMOBILISASI
ENZIM POLISAKARIDA
KECEPATAN IMPELLER KHAMIR EVOLUSI
CO2
ENZYME BINDS INHIBITOR INKUBASI HIDROLASE
INHIBITOR COMPETES WITH SUBSTRATE SALTING
OUT EKSTRAKSI
FASE PERTUMBUHAN LOGARITMIK HIDROLISA PATI INVERSI
LOCK AND KEY HYPOTHESIS PROPIONAT DESINTEGRASI
A.
KUNCI JAWABAN
1.
POLISAKARIDA
2.
INKUBASI
3.
STERILISASI SECARA GAS MIKROSIDAL
4.
GLIKOLISA
5.
FASE PERTUMBUHAN TETAP (STATIS)
6.
KECEPATAN IMPELLER
7.
LOCK AND KEY HYPOTHESIS
8.
INHIBITOR
9.
SALTING OUT
10.
METAN
B.
KUNCI JAWABAN
1.
Metode
isolasi dari tanah terdiri dari 3 metode yakni :
1.
Crowded plate technique untuk mendapatkan isolat
jamur penghasil antibiotik dengan cara menaburkan jamur di inokulasi bakteri
uji (staphylococcus aureus).
2.
Auxonography untuk isolasi mikroba penghasil
faktor tumbuh.
3.
Kultur diperkaya untuk isolasi mikroba penghasil
enzim dalam media diperkaya dengan ekstrak substrat yang ditumbuhi oleh mikroba
yang akan di isolasi, misal ditambahnya ekstrak tanah.
2.
Cara proses sterilisasi diantaranya :
1.
Sterilisasi curah (batch) yakni, medium
ditempatkan didalam fermentor kemudian isinya dipanaskan sampai suhu
sterilisasi yang telah dirancang.
2.
Sterilisasi sinambung (continue) yakni,
pemanasan medium secara sinambung dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu
medium dipanasi secara tidak langsung dalam penukar panas tipe tubular atau
tipe bingkai.
3.
Pembelahan sel tersebut dapat diketahui. Dari
24.60/15 kali atau 96 generasi,
Jumlah sel selama 24 jam secara teoritis akan mencapai 296.
4.
Adapun
fase-fase dari pertumbuhan bakteri yakni :
1.
FASE ADAPTASI yaitu saat-saat dimana bakteri
mengalami fase penyesuaian dengan substrat dengan kondisi lingkungannya, dimana
belum terjadinya pembelahan sel karena beberapa enzim mungkin belum di
sentesis.
2.
FASE PERTUMBUHAN AWAL yaitu sel mulai membelah
dengan kecepatan yangon masih rendah karena baru selesai dengan tahap
penyesuaian diri.
3.
FASE PERTUMBUHAN LOGARITMIK yaitu bakteri
membelah dengan cepat dan konstan, dimana pertambahan jumlahnya mengikuti kurva
logaritmik, yang sangat dipengaruhi oleh p H, kandungan nutrien.
4.
FASE PERTUMBUHAN LAMBAT yaitu bakteri mengalami
perlambatan pertumbuhan dikarena adanya zat nutrisi di dalam medium sudah
sangat berkurang.
5.
FASE PERTUMBUHAN TETAP yaitu jumlah populasi sel
tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati.
6.
FASE MENUJU KEMATIAN DAN FASE KEMATIAN yaitu
bakteri mengalami kematian karena nutrien medium sudah habis, dan energi
cadanganpun telah habis.
5.
Prinsip metode hitungan cawan adalah jika sel
jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik
tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
6.
Perbedaan antara bioreaktor semi sinambung dan
sinambung yaitu :
1.
Bioreaktor semi sinambung ( fed batchreactor)
yakni substrat dan biokatalis dimasukkan pada wal pengerjaan kedalam bioreaktor
yang teragatasi secara baik, yang memerlukan penambahan aliran cairan kedalam
bioreaktor curah. Sedangkan,
2.
Bioreaktor sinambung (CSTR) yakni untuk
enzimatik secara terus menerus dimasukkan kedalam bioreaktor dan dikeluarkan
dari reaktor melalui pompa pengumpanan dan pengeluaran.
7.
Beberapa sensor pengendali yaitu :
1.
Sensor lingkungan fisik
·
Suhu yaitu dapat dikontrol oleh termometer (Hg),
termokopel.
·
Tekanan yaitu yang diukur oleh gaus diafragma
yang sederhana.
·
Kekeruhan yaitu indikator laju pertumbuhan sel
yang dapat diukur dengan cepat, yang dapat dilakukan dengan turbidimeter atau
spektrofotometer.
2.
Sensor
lingkungan kimiawi
·
P H yaitu pengukuran ini dilakukan dengan
menggunakan elektroda p H.
·
Oksigen terlarut yaitu oksigen terlarut dapat
disterilkan dengan model amperometrik.
·
Faktor lingkungan kimia lainya yaitu yang
dapatlah menghambat ataupun mengatur pertumbuhan produk diantaranya dari C,N,
P, S dan sebagainya.
3.
Sensor pintu gerbang
·
P H yaitu yang memberikan informasi tentang
produk asam
·
Oksigen terlarut yaitu yang memberikan informasi
mengenai pengambilan oksigen
·
Oksigen pada gas keluar yaitu yang memberikan
informasi mengenai pengambilan oksigen.
8.
Enzim adalah senyawa organik atau katalis
protein yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai bio katalisator yang
mempercepat reaksi biokimia dan bekerja secara spesifik, pembentukan enzim
substrat terjadi karena permukaan enzim terdapat suatu tempat untuk bergabung
dengan substrat yang disebut dengan lokasi aktif, lokasi aktif ini mempunyai
konfigurasi tertentu dan hanya substrat khusus yang cocok yang dapat bergabung,
dimana yang sering disebut dengan hipotesis kunci dan gembok, dimana lokasi
aktif enzim sebagai kunci, sedangkan substrat sebagai gemboknya.
9.
Pengelompokan enzim berdasarkan atas tempat
bekerjanya, yaitu :
1.
Enzim intraseluler (endoenzim)
Merupakan enzim yang dipakai pada proses sintesis untuk menghasilkan energi
dan energi yang dihasilkan dapat dipakai pada proses kehidupan.
2.
Enzim ekstraseluler (eksoenzim)
Merupakan enzim yang bekerja di luar sel dan mempunyai fungsi utama dalam
mencernakan substrat secara hidrolisis yang tidak dipakai dalam proses
kehidupan.
10.
Proses pembuatan kompos
1.
Pemilihan sampah
2.
Pemotongan sampah organik pilihan
3.
Penumpukan sampah organik pilihan
4.
Inokulasi EM melalui penyiraman larutan
fermentasi molas (FM)
5.
Pemantauan suhu
6.
Pematangan kompos
7.
Pemanenan dan pengemasan
8.
Hasil produk
DAFTAR PUSTAKA
NO. 1 modul rekayasa bioproses hlm. 5
NO. 2 modul rekayasa bioproses hlm. 11
NO. 3 modul rekayasa bioproses hlm. 39
NO. 4 modul rekayasa bioproses hlm. 51
NO. 5 modul rekayasa bioproses hlm. 60
NO. 6 modul rekayasa bioproses hlm. 87
NO. 7 modul rekayasa bioproses hlm. 99
NO. 8 modul rekayasa bioproses hlm. 104
NO. 9 modul rekayasa bioproses hlm. 117
NO. 10 modul rekayasa bioproses hlm. 131
M.Amin jaksen, dkk. 2012. Bahan ajar rekayasa bioproses. Palembang
“http//kurva-pertumbuhan-bakteri.com”
B.
1.
Sebutkan dan jelaskan metode isolasi dari tanah!
2.
Jelaskan beberapa proses cara dalam sterilisasi!
3.
Jika suatu bakteri mempunyai waktu generasi
selama 15 menit, berarti satu sel bakteri tersebut akan memperbanyak diri
menjadi dua sel dalam waktu 15 menit. Jika sel tersebut diinkubasikan di dalam
suatu medium pada kondisi yang optimum untuk pertumbuhannya, maka dalam waktu
24 jam sel tersebut akan mengalami pembelahan sebanyak?
4.
Jelaskanlah fase yang terdapat pada kurva
pertumbuhan bakteri beserta dilengkapi dengan gambar nya!
5.
Jelaskanlah cara perhitungan jumlah sel yang
umum digunakan yaitu salah satunya hitungan cawan (total plate counts)!
6.
Apakah perbedaan antara sistem bioreaktor yang
digunakan dalam bioproses, yakni bioreaktor semi sinambung dan bioreaktor
sinambung ?
7.
Sebutkan beberapa sensor pengendali dan sertai
dengan penjelasannya!
8.
Apa yang anda ketahui mengenai cara kerja enzim
?
9.
Adapun enzim dapat dibedakan menjadi dua
kelompok berdasarkan atas tempat bekerjanya. Sebutkan dan jelaskan!
10.
sebutkan beberapa tahap dari pembuatan kompos!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar