I.
TUJUAN
·
Dapat
membuat karet sintetis ( TIOKOL ) dalam skala laboratorium .
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat
:
·
Labu
Leher tiga 750 ml, batu didih
·
Kondenser
, pompa air
·
Gelas
kimia 250 ml, 400 ml
·
Labu
ukur 100 ml
·
Gelas
ukur 50 ml
·
Corong
pisah, batang pengaduk
·
Kertas
saring, kaca arloji
·
Pipet
ukur, pipet tetes
·
Penangas
air, thermometer
Bahan
·
1,2-dikloro
etana
·
NaOH
padat
·
Belerang
padat
·
Aquadest
·
Es
·
III.
DASAR TEORI
Tiokol merupakan karet sintetis yang dihasilkan
melalui proses polimerisasi kondensasi, yaitu proses penggabungan molekul tunggal
membentuk molekul besar dan melepas molekul lain sebagai hasil samping . Tiokol
dapat dihasilkan dari reaksi antara campuran dikloroetana dengan natrium
polisulfida ( Na2Sx ) dan membebaskan natrium klorida
sebagai hasil samping .
*Reaksi :
Cl-CH2-
CH2-Cl + n Na2Sx (
CH2- CH2-Sx ) n + NaCl
§
Dasar
Teori Tambahan
Perbedaan antara karet alam dan karet sintetis
Walaupun karet alam sekarang ini jumlah
produksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintetis atau karet buatan pabrik ,
tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis.
Bagaimanapun ,keunggulan yang dimiliki oleh karet alam sulit ditandingi oleh
karet sintetis .
Adapun
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh karet alam dibandingkan dengan karet
sintetis, yaitu :
·
Mempunyai
daya elastic atau daya lenting yang sempurna .
·
Mempunyai
plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah .
·
Mempunyai
daya arus yang tinggi .
·
Tidak
mudah panas .
·
Mempunyai
daya tahan yang tinggi terhadap keretakan .
Walaupun
demikian , karet sintetis mempunyai kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat
kimia dan harganya cenderung bias dipertahankan supaya tetap stabil . Bila ada
pihak yang menginginkan karet sintetis dalam jumlah tertentu , maka biasanay
pengiriman atau suplay barang tersebut jarang mengalami kesulitan, walaupun
memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia dan bisnisnya , akan
tetapi menurut beberapa ahli karet alam akan mempunyai pemanasan yang baik .
Polisulfida
merupakan perekat termoplastik. Perekat ini dapat lebur , melunak bila
dipanaskan dan mengalami “creep” ( jalaran ) bila dikenai beban (stress) .
Tidak seperti termoset, perekat termoplastik tidak mengalami perubahan kimia
saat terbentuknya ikatan .
Poli (alkilena
polisulfida) kadang-kadang dinyatakan sebagai karet tiokol merupakan elastomer
yang bermanfaat. Sifat-sifatnya bisa diperbaiki dengan memvariasikan jumlah
atom karbon dalam unit ulang atau jumlah atom-atom belerang. Naiknya jumlah
salah satu atom akan meningkatkan kualitas elastomerik dari polimer tersebut. ( Malcom
PS 2001). Sedang persyaratan
khusus bagi suatu polimer untuk berfungsi sebagai elastomer. Elastomer adalah
suatu bahan yang dapat kembali dengan cepat kebentuk dan ukuran semula setelah
mengalami formasi karena stress bila stress tersebut ditiadakan .
Elastor kadang – kadang diidentikkan dengan karet dari karet
sintetik. Karet adalah bahan alamiah sedangkan karet yang dimaksud elastomer,
pada umumnya karet sintetik dan yang banyak dikonsumsi di indonesia
adalah stiren – buta diene rubber (SBR), butil rubber dan poli buta diene (PBD)
dan ethilen propine diene.
Elastometer banyak digunakan untuk pembuatan
kendaraan bermotor dan alat industri, misalnya: ban, packing, batery boxes,
sels kaca, untuk industri mobil, oil resistancehoses dan belt conveyor. Bahan ini dapat pula dipakai
untuk isolasi kabel listrik, mainan anak – anak. Dalam industri elastomer
memegang peranan yang sangat penting.
Polimer-polimer dapat
ikat silang (crosslinkable) bias disintesis melalui penambahan sejumlah kecil
polihalida seperti trikloropropana atau dengan mengintrodusir ke dalam kerangka
polimer tersebut beberapa gugus fungsional lain seperti hidroksil atau alkena.
Monomer-monomer yang khas untuk tujuan ini mencakup gliserol dikloro asetat dan
1,4 dikloro 2 butena. ( Malcom PS 2001)
Metode terpenting untuk
pembuatan elastomer yang bisa dikeraskan pertama melibatkan pembentukan polimer
terikatt silang yang memakai suatu monomer polihalida , kemudian menguraikan
produk tersebut ke suatu polimer dapat lebur yang terterminasi tiol. Hal ini
diselesaikan lewat reduksi dengan natrium hidrosulfida dalam hadirnya natrium
sulfit. Berat molekul rata-ratadari polimer yang terurai tersebut bergantung
pada jumlah natrium hidrosulfida yang digunakan. ( Malcom PS 2001)
Tiokol merupakan karet
polisulfida yang dibuat dengan reaksi kondensasi antara polisulfida dengan
dikloroetana. Karet polisulfida ini terdapat dalam bentuk R dan X yang berbeda
sehingga jumlah belerang akan tahan terhadap semua tipe pelarutorganik tetapi
baunya tidak enak dan juga sifat mekaniknya buruk. (Arizal Ridha1990)
Keuntungan tiokol sangat tahan terhadap
minyak dan pelarut organik, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap ozon, dan
cahaya matahari bagus, kedap udara dan uap. Kekurangan tiokol tahanan kikis
sobek , “cut growth” dan retak lentur buruk, pampatan tetap buruk, dan
kepegasan pantul buruk serta baunya tidak enak. ((Arizal Ridha1990)
Tiokol kebanyakan
digunakan untuk barang yang tahan minyak dan pelarut. Sifat fisika yang buruk
dan baunya yang tidak disukai telah telah membatasi penggunaan secara umum. (Arizal
Ridha1990)
IV.
PROSEDUR KERJA
Pembuatan
Natrium Polisulfida ( Na2Sx )
·
Menimbang
7,5 gr belerang dan memasukkan ke dalam labu bundar leher tiga
·
Menimbang
4,0 gr NaOH dan melarutkan dalam 100 ml aquadest dalam gelas kimia 250 ml .
·
Memasukkan
larutan NaOh ke dalam labu bundar , memasang pengaduk dan condenser yang diisi
aliran air .
·
Memanaskan
perlahan sambil diaduk dengan penangas air . Mengamati reaksi yang terjadi
setiap 8 menit .
·
Menghentikan
pemanasan setelah belerang larut atau larutan berwarna coklat tua .
Mendinginkan larutan hingga suhu ruang .
·
Menyaring
larutan , mengambil filtrate untuk pembuatan tiokol .
Pembuatan
Tiokol
·
Memasukkan
filtrate ke dalam labu bundar leher tiga yang telah dicuci bersih dan menambah
20 ml 1,2-dikloroetana .
·
Merangkai
alat seperti sebelumnya .
·
Memanaskan
pada suhu 70 - 80 0C hingga terbentuk gumpalan kuning dan larutan
jernih .
·
Mengamati
dan mencatat reaksi yang terjadi .
·
Menghentikan
pemanasan setelah gumpalan kuning muda terbentuk banyak dan larutan menjadi
kurang jernih .
·
Menyaring
dan mencuci hasil , menyisihkan filtrate .
·
Menimbang
hasil .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar