Rabu, 17 April 2013

PENGOLAHAN AIR DENGAN MEMBRAN KERAMIK




I.                    TUJUAN
·         Menentukan efisiensi penyisihan air dengan proses filtrasi menggunakan membran keramik

II.                  ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
2.1   Bahan yang digunakan :
·         Unit pengolahan air membran keramik
·         Air demineral
·         Air sungai
2.2   Alat yang digunakan :
·         Stopwatch
·         Beaker glass plastik
·         pH meter
·         konduktometer
·         pengaduk
·         spatula
·         pipet ukur
·         bola karet

III.                DASAR TEORI
Untuk memperoleh air bersih yang layaj dikonsumsi diperlukan suatu cara yang baik. Salah satu metode alternatif lain yang digunakan adalah filtrasi (penyaringan) dengan memanfaatkan teknologi membran, khususnya membran keramik dengan media filtrasi menggunakan zeolit. Hal ini dapat membantu persediaan air bersih yang dapat dikonsumsi, metode ini juga dapat diterapkan didaerah perdesaan yang berada ditepi sungai ataupun sumber air lainnya.
Membran didefinisikan sebagai suatu media berpori berbentuk seperti tabung atau film tipis, bersifat semifermiabel yang berfungsi untuk memisahkan partikl dengan ukuran molecular (spesi) dalam suatu sistem larutan. Spesi yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori membran akan tertahan sedangkan spesi dengan ukuran yang lebih kecil dari pori membran akan lolos melalui pori membran. Filtrasi membran dapat menyaring polutan / kontaminan yang tidak diinginkan berdasarkan ukuran partikelnya. Sederhananya jika ukuran pori-pori membran harus lebih kecil dari itu.
Membran terdiri dari 2 jenis yaitu porous membran dan non-porous membran. Aplikasi dari non- porous membran sudah banyak digunakan di indonesia, salah satunya membran yang terbuat dari plastik polikarbonat untuk memproduksi air bersih yang dibuat oleh seorang ahli membran kelas dunia yang bernama Dr. I Gede Wenten. Ia membuat sendiri membran filter yang telah diaplikasikan di NTT untuk mengkonversikan air limbah dan air hujan menjadi air minum, lainnya yaitu mengubah air sungai menajdi air minum tanpa zat kimia apliksi PT. PERTAMINA UP II. (HTTP.www.pemurnian air minum wenten.pdf).
Porous membran jenis membran inorganik seperti membran keramik menggunakan media filter dalam pengolahannya. Media filter yang digunakan adalah pasir, kerikil, ijuk, lempung, arang dan bentonit (alam atau sintetik).
Membran didefinisikan sebagai suatu media berpori berbentuk seperti tabung atau film tipis, bersifat semifermiabel berfungsi untuk memisahkan partikel dengan ukuran molecular (spesi) dalam suatu sistem larutan. Spesi yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori membran akan tertahan sedangkan, spesi dengan ukuran yang lebih kecil dari pori memnran akan lolos melalui pori membran.
Jenis-jenis membran berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi menjadi 3 kategori : (Wahyu Hidayat, 2007)
Membran. Sweep (berupa cairan atau gas) digunakan untuk membawa permeate hasil pemisahan.
·                Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-zat yang akan dipisahkan. Hanay partikel dengan ukuran tertentu yang dapat melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi mesopores (2-50nm), dan micropores (<2nm). Porous membrane digunakan padda microfiltration dan ultrafiltration.
·                Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul dengan ukuran yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous membrane, tidak terdapat pori seperti halnya porous membrane. Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme difusi. Jadi molekul terlarut didalam membran, baru kemudian berdifusi melewati membran tersebut.
·                Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan bantuan carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang diinginkan untuk melewati membran. Carrier molecule memiliki afinitas yang spesifik terhadap salah satu komponen sehingga pemisahan dengan selektivitas yang tinggi dapat dicapai.
Proses pemisahan dengan membran dapat tercapai karena membran mempunyai  kemampuan untuk memindahkan atau memissahkan suatu komponen dari suatu campuran umpan dengan lebih mudah dari komponen lain. Hal ini disebabkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara membran dengan komponen yang dapat dilewatkan.
Upstream merupakan sisi umpan yang terdiri dari bermacam-macam molekul (komponen) yang akan dipisahkan, sedangkan down stream adalah sisi permeat yang merupakan hasil pemisahan. Pemisahan ini terjadi karena adanya gaya pendorong (drivng force) yang berupa perbedaan gaya gerak listrik, perbedaan temperatur, perbedaan konsentrasi dan perbedaan tekanan.
Kinerja membran atau efisiensi membran ditentukan oleh dua parameter yaitu fluks dan rejeksi (penolakan). (Mulder, 1996).
·                Fluks volum (Jv)
Fluks didefinisikan sebagai zat yang dapat menembus membran tiap satuan luas membrane per satuan waktu. Fluks demikian dapat dinyatakan sebagai fluks volum (Jv) yang dinyatakan sebagai berikut :

V
Jv   =                            
                       At
Dimana :
       Jv            = fluks volum
       A             = luas permukaan
       V             = volum permeat
       T              = Waktu
Fluks volume dihitung berdsarkan grafik volume permeat vs waktu dari tiap-tiao tumpuhan.
·            Rejeksi
Rejksi menunjukkan besarnya kandungan garam yang tertahan pada permukaan membrane yang tidak menembus membrane dinyatakan sebgai berikut :
                                                Cp
                                R=( 1-                    ) X 100%
                                                Cf
Dimana :
         R           = Rejeksi (%)
         Cp        = konsentrasi solute dalam permeat ( ppm)
         Cf         = konsentrasi solute dalam umpan (ppm)
Jika konsentrasi rejeksi yang diperoleh cukup besar (100%) air bersih yang diperoleh cukup murni (hampir tidak mengandung kadar garam).
Membran keranik, material berpori sebagai komposit dengan komponen pertama adalah bagian padat dan komponen kedua adlaah fassa udara didalam pori. Keramik yang digunakan sebagai membran memiliki pori dengan rentang ukuran antara 1 μm hingga mendekati 1 mm. Rentang ukuran tersebut termasuk dalam kategori liquid phase pore atau spatial pore (atau disebut juga macropore).

IV.                PROSEDUR KERJA
1.       Menyiapkan sampel lumpur
2.       Melarutkan lumpur, lalu menyaringnya
3.       Memasang membran pada modul membran
4.       Mengalirkan umpan yang berupa limbah cair dari tangki umpann modul membran dan kembali ke tangki umpan
5.       Mengatur tekanan yang diinginkan
6.       Menampung permeat yang dihasilkan
7.       Melakukan analisi pada umpan dan hasil pengolahan dengan mengukur pH, TDS



Tidak ada komentar: