A.
TUJUAN
a.
Menentukan
panas pelarutan CuSO4.5H20 dan CuSO4
b.
Menggunakan
hukum Hess untuk menentukan panas reaksi secara tidak langsung.
B.
DASAR TEORI
Perubahan
entalpi pelarutan adalah kalor yang menyertai proses penambahan sejumlah
tertentu zat terlarut terhadap zat pelarut pada suhu dan tekanan tetap.
Terdapat dua macam entalpi pelarutan yaitu entalpi pelarutan integral dan entalpi
pelarutan diferensial. Entalpi pelarutan integral adalah perubahan entalpi jika
satu mol zat terlarut dilarutkan ke dalam n mol pelarut. Jika pelarut yang
digunakan adalah air, maka persamaan reaksi pelarutnya dituliskan sebagai
berikut:
X + n H2O X. nH2O ΔHr = ........kJ
Persamaan
tersebut menyatakan bahwa satu mol zat x dilarutkan ke dalam n mol air. Sebagai
contoh entalpi pelarutan integral dalam percobaan kita kali ini adalah CuSO4:
CuSO4 + 5 H2O CuSO4. 5 H2O ΔHr = ........kJ
Pelarut yang
kita gunakan dalam hal ini adalah air. Karena air mempunyai sifat khusus. Salah
satu sifatnya adalah mempunyai kemampuan melarutkan berbagai jenis zat.
Walaupun air bukan pelarut yang universal (pelarut yang dapat melarutkan semua
zat), tetai dapat melarutkan banyak macam senyawa ionik, senyawa organik dan
anorganik yang polar dan bahkan dapat melarutkan senyawa-senyawa yang
polaritasnya rendah tetapi berinteraksi khusus dengan air.
Salah satu
sebab mengapa air itu dapat melarutkan zat-zat ionik ialah karena kemampuannya
menstabilkan ion dalam larutan hingga ion-ion itu dapat terpisah antara satu
dengan lainnya. Kemampuan ini disebabkan oleh besarnya tetapan dielektrika yang
dimiliki air. Tetapan dielektrik adalah suatu tetapan yang menunjukkan
kemampuan molekul mempolarisasikan dirinya atau kemampuan mengatur muatan
listrik yang tedapat dalam molekulnya sendiri sedemikian rupa sehingga dapat
mengarah pada menetralkan muatan-muatan listrik yang terdapat di sekitarnya.
Dalam hal ini, kekuatan tarik menarik muatan yang belawanan akan sangat
diperkecil bila medianya mempunyai tetapan dielektrik besar.
Dalam
percobaan ini akan dicari panas pelarutan dua senyawa yaitu CuSO4.5H2O
dan CuSO4 anhidrat. Biasanya panas reaksi senyawa sangat sulit untuk
ditentukan, tetapi dengan menggunakan hukum Hess panas reaksi ini dapat
dihitung secara tidak langsung. Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi reaksi
adalah jumlah total perubahan entalpi untuk setiap tahapnya atau bisa
disimpulkan kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya
ditentukan keadaan awal dan akhir. Jadi jika suatu reaksi dapat berlangsung
menurut dua tahap atau lebih maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah
aljabar kalor tahapan reaksinya. Oleh karena itu hukum Hess disebut juga hukum
penjumlahan kalor.
C.
ALAT DAN
BAHAN
a.
Alat:
1.
Kalorimeter
dan pengaduk
2.
Mortal dan
pastel
3.
Termometer
0-100ºC
4.
Gelas ukur
100 ml
5.
Cawan
porselin
6.
Stop watch
7.
Desikator
8.
Pembakar
bunsen dan kaki tiga
b.
Bahan:
1.
Kristal CuSO4.
5 H2O
2.
Air
D. CARA KERJA
1.
MENENTUKAN TETAPAN HARGA KALORIMETER
a.
memasukkan aquadest kedalam kalorimeter sebanyak 50 ml
b. kemudian
suhu air didalam kalorimeter diukur dan diaduk T1
c.
memanaskan air sebanyak 50 ml ke dalam gelas kimia 250 ml dan 10 0c
diatas temperatur kamar T2
d. setelah
itu air dituangkan ke dalam kalorimeter. Air tersebut sebelumnya sudah
dipanaskan
e. air
tersebut diaduk dan dicatat suhu campurannya setiap 30 detik selama 4 menit.
Interseptnya merupakan T3.
2.
MENENTUKAN PANAS PELARUTAN DAN PANAS REAKSI
a. aquadest
dimasukkan kedalam kalorimeter sebanyak 100 ml dan diaduk
b. suhu
mula-mula dicatat dan sampai 30 detik sampai tidak berubah
c. lalu 2
gram CuSO4 dimasukkan kedalam kalorimeter dan diaduk
d. suhu
perubahannya setiap 30 detik selama 5 menit dicatat
e. mengulang
langkah a-d dengan menggunakan serbuk CuSO4 anhidrat.
E.
DATA
PENGAMATAN
a.
Menghitung
tetapan kalorimeter
suhu air
mula-mula T1 = 30 0C
T2
= 40 0C
T3
= 34 0C
b.
Menghitung
panas pelarutan dan panas reaksi
Waktu (menit)
|
CuSO4.5H2O (ºC)
|
CuSO4 Anhidrat (ºC)
|
0.5
|
30
|
33
|
1.0
|
30
|
32.5
|
1.5
|
30.5
|
32
|
2.0
|
30.5
|
32
|
2.5
|
30.5
|
32
|
3.0
|
30.5
|
32
|
3.5
|
30.5
|
32
|
4.0
|
30.5
|
32
|
4.5
|
30.5
|
32
|
5.0
|
30.5
|
32
|
5.5
|
30.5
|
32
|
6.0
|
30.5
|
32
|
|
Serbuk CuSO4
penta hidrat = 5 gram
Serbuk CuSO4
anhidrat = 5 gram
F.
PERHITUNGAN
ü Menentukan
harga kalorimeter
·
Kalor yang diserap air (q1) =m1.c.∆T
=50.4,2(40-30)=2100
·
Kalor yang dilepas air panas (q2) =m2.c.∆T
=50.4,2(34-40)=-1260
·
Kalor yang diterima kalorimeter (q3) = q 1- q 2=
-1260-2100 =-3360
·
Untuk
menghitung ∆T digunakan persamaan qserap=qterima
m1.c.∆T=m2.c.∆T
50.4,2(x-30)= 50.4,2(34-x)
x-30=34-x
x=40c
Ø
∆T kalorimeter x-40=4-40=-360c
·
Tetapan kalorimeter q3/∆T = -3360/-30
=93,33 J0C-1=0,0933KJ0C-1
ü Menentukan
panas pelarutan dan panas reaksinya
·
Panas pelarutan CuSO4.5H2O
q =
m.cp. ∆T+k. ∆T
= 5 gr.4,2j.gr0c-1(30-30)0c+93,33J0C-1(30,5-30)0C
=46,665
·
Kalor
perubahan ∆H = q/mol=Mr.q/m=249,5.46,665/5=2328,5835
·
Panas pelarutan CuSO4 anhidrat
q =
m.cp. ∆T+k. ∆T
= 5 gr.4,2j.gr0c-1(32,5-33)0c+93,33J0C-1(32-32,5)0C
=-57,165
·
Kalor
perubahan ∆H = q/mol=Mr.q/m=159,5.-57/5=-1823,5635
·
Dengan
menggunakan hukum HESS
∆H =∆H CuSO4.5H2O-∆H CuSO4 anhidrat
=2328,5835+1823,5635 =4152,147
∆H aq per mol=
4152,147/5 =830,4294 J= +0,830 KJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar