Seandainya waktu bisa ku ulang kembali, itu lah yang banyak diharapkan oleh para anak manusia, terutama anak remaja. aku pun menharapkannya, namun hanya waktu yang buruk ingin ku ulang, supaya aku dapat memperbaikinya.
Tahun ini akan kulalui dengan penuh sukacita dari sahabatku yang terbaik, ku usahakan dengan penuh pengharapan. jangan pernah ada tatapan kosong untuk kedepan, akan aku coba, tapi harus ada orang- orang yang membantuku, itu semua kalian bukan dia. walau waktu begitu sulit untuk dijawab pemecahan masalah ini, namun ku gantungan hanya pada sahabatku, Jessus. Dia sungguh baik padaku, berkat kasih karuniannya bersamamu.
blogbelieveGod
KIMIA
Minggu, 05 Januari 2014
Rabu, 17 April 2013
PEMBUATAN KARET SINTETIS
I.
TUJUAN
·
Dapat
membuat karet sintetis ( TIOKOL ) dalam skala laboratorium .
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat
:
·
Labu
Leher tiga 750 ml, batu didih
·
Kondenser
, pompa air
·
Gelas
kimia 250 ml, 400 ml
·
Labu
ukur 100 ml
·
Gelas
ukur 50 ml
·
Corong
pisah, batang pengaduk
·
Kertas
saring, kaca arloji
·
Pipet
ukur, pipet tetes
·
Penangas
air, thermometer
Bahan
·
1,2-dikloro
etana
·
NaOH
padat
·
Belerang
padat
·
Aquadest
·
Es
·
III.
DASAR TEORI
Tiokol merupakan karet sintetis yang dihasilkan
melalui proses polimerisasi kondensasi, yaitu proses penggabungan molekul tunggal
membentuk molekul besar dan melepas molekul lain sebagai hasil samping . Tiokol
dapat dihasilkan dari reaksi antara campuran dikloroetana dengan natrium
polisulfida ( Na2Sx ) dan membebaskan natrium klorida
sebagai hasil samping .
*Reaksi :
Cl-CH2-
CH2-Cl + n Na2Sx (
CH2- CH2-Sx ) n + NaCl
§
Dasar
Teori Tambahan
Perbedaan antara karet alam dan karet sintetis
Walaupun karet alam sekarang ini jumlah
produksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintetis atau karet buatan pabrik ,
tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis.
Bagaimanapun ,keunggulan yang dimiliki oleh karet alam sulit ditandingi oleh
karet sintetis .
Adapun
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh karet alam dibandingkan dengan karet
sintetis, yaitu :
·
Mempunyai
daya elastic atau daya lenting yang sempurna .
·
Mempunyai
plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah .
·
Mempunyai
daya arus yang tinggi .
·
Tidak
mudah panas .
·
Mempunyai
daya tahan yang tinggi terhadap keretakan .
Walaupun
demikian , karet sintetis mempunyai kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat
kimia dan harganya cenderung bias dipertahankan supaya tetap stabil . Bila ada
pihak yang menginginkan karet sintetis dalam jumlah tertentu , maka biasanay
pengiriman atau suplay barang tersebut jarang mengalami kesulitan, walaupun
memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia dan bisnisnya , akan
tetapi menurut beberapa ahli karet alam akan mempunyai pemanasan yang baik .
Polisulfida
merupakan perekat termoplastik. Perekat ini dapat lebur , melunak bila
dipanaskan dan mengalami “creep” ( jalaran ) bila dikenai beban (stress) .
Tidak seperti termoset, perekat termoplastik tidak mengalami perubahan kimia
saat terbentuknya ikatan .
Poli (alkilena
polisulfida) kadang-kadang dinyatakan sebagai karet tiokol merupakan elastomer
yang bermanfaat. Sifat-sifatnya bisa diperbaiki dengan memvariasikan jumlah
atom karbon dalam unit ulang atau jumlah atom-atom belerang. Naiknya jumlah
salah satu atom akan meningkatkan kualitas elastomerik dari polimer tersebut. ( Malcom
PS 2001). Sedang persyaratan
khusus bagi suatu polimer untuk berfungsi sebagai elastomer. Elastomer adalah
suatu bahan yang dapat kembali dengan cepat kebentuk dan ukuran semula setelah
mengalami formasi karena stress bila stress tersebut ditiadakan .
Elastor kadang – kadang diidentikkan dengan karet dari karet
sintetik. Karet adalah bahan alamiah sedangkan karet yang dimaksud elastomer,
pada umumnya karet sintetik dan yang banyak dikonsumsi di indonesia
adalah stiren – buta diene rubber (SBR), butil rubber dan poli buta diene (PBD)
dan ethilen propine diene.
Elastometer banyak digunakan untuk pembuatan
kendaraan bermotor dan alat industri, misalnya: ban, packing, batery boxes,
sels kaca, untuk industri mobil, oil resistancehoses dan belt conveyor. Bahan ini dapat pula dipakai
untuk isolasi kabel listrik, mainan anak – anak. Dalam industri elastomer
memegang peranan yang sangat penting.
Polimer-polimer dapat
ikat silang (crosslinkable) bias disintesis melalui penambahan sejumlah kecil
polihalida seperti trikloropropana atau dengan mengintrodusir ke dalam kerangka
polimer tersebut beberapa gugus fungsional lain seperti hidroksil atau alkena.
Monomer-monomer yang khas untuk tujuan ini mencakup gliserol dikloro asetat dan
1,4 dikloro 2 butena. ( Malcom PS 2001)
Metode terpenting untuk
pembuatan elastomer yang bisa dikeraskan pertama melibatkan pembentukan polimer
terikatt silang yang memakai suatu monomer polihalida , kemudian menguraikan
produk tersebut ke suatu polimer dapat lebur yang terterminasi tiol. Hal ini
diselesaikan lewat reduksi dengan natrium hidrosulfida dalam hadirnya natrium
sulfit. Berat molekul rata-ratadari polimer yang terurai tersebut bergantung
pada jumlah natrium hidrosulfida yang digunakan. ( Malcom PS 2001)
Tiokol merupakan karet
polisulfida yang dibuat dengan reaksi kondensasi antara polisulfida dengan
dikloroetana. Karet polisulfida ini terdapat dalam bentuk R dan X yang berbeda
sehingga jumlah belerang akan tahan terhadap semua tipe pelarutorganik tetapi
baunya tidak enak dan juga sifat mekaniknya buruk. (Arizal Ridha1990)
Keuntungan tiokol sangat tahan terhadap
minyak dan pelarut organik, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap ozon, dan
cahaya matahari bagus, kedap udara dan uap. Kekurangan tiokol tahanan kikis
sobek , “cut growth” dan retak lentur buruk, pampatan tetap buruk, dan
kepegasan pantul buruk serta baunya tidak enak. ((Arizal Ridha1990)
Tiokol kebanyakan
digunakan untuk barang yang tahan minyak dan pelarut. Sifat fisika yang buruk
dan baunya yang tidak disukai telah telah membatasi penggunaan secara umum. (Arizal
Ridha1990)
IV.
PROSEDUR KERJA
Pembuatan
Natrium Polisulfida ( Na2Sx )
·
Menimbang
7,5 gr belerang dan memasukkan ke dalam labu bundar leher tiga
·
Menimbang
4,0 gr NaOH dan melarutkan dalam 100 ml aquadest dalam gelas kimia 250 ml .
·
Memasukkan
larutan NaOh ke dalam labu bundar , memasang pengaduk dan condenser yang diisi
aliran air .
·
Memanaskan
perlahan sambil diaduk dengan penangas air . Mengamati reaksi yang terjadi
setiap 8 menit .
·
Menghentikan
pemanasan setelah belerang larut atau larutan berwarna coklat tua .
Mendinginkan larutan hingga suhu ruang .
·
Menyaring
larutan , mengambil filtrate untuk pembuatan tiokol .
Pembuatan
Tiokol
·
Memasukkan
filtrate ke dalam labu bundar leher tiga yang telah dicuci bersih dan menambah
20 ml 1,2-dikloroetana .
·
Merangkai
alat seperti sebelumnya .
·
Memanaskan
pada suhu 70 - 80 0C hingga terbentuk gumpalan kuning dan larutan
jernih .
·
Mengamati
dan mencatat reaksi yang terjadi .
·
Menghentikan
pemanasan setelah gumpalan kuning muda terbentuk banyak dan larutan menjadi
kurang jernih .
·
Menyaring
dan mencuci hasil , menyisihkan filtrate .
·
Menimbang
hasil .
untuk mama
KEMBALI
Telah
timbul kembali apa yang selama ini ditakutkan
Entah
mengapa terjadi lagi
Aku
kecewa melihatnya menderita
Mengapa
harus dia, kasihani lah
Aku
tak mau hal-hal aneh kembali terjadi padanya
Aku
sangat mengangeninya
Jikalau
pun ada luang waktu kosong yang tak bermanfaat akan ku langkahkan kaki ini
menuju mu
Aku
belum bisa membiarkan dia tetesan air mata kesenangan
Masih
aku lakukan dosa-dosa yang membuatnya malu
Sungguh
berdosanya aku melihat penderitaan ini semua
Mengapa
tak aku saja yang mengalaminya biar aku rasakan rasa sakit yang kau idap itu
Mengapa
selalu ada kesedihan saat aku mengharapkan kesukacitaan untuknya
Beri
aku waktu untuk memperbaiki ini semua
Beri
waktu orang-orang terdekat nya agar membantunya
Aku
mengharapkan hal-hal yang baik datang padanya
Mulai
hari ini, maupun detik ini
Lindungi
keadaannya selalu.
OIL FILTRASI
1.
Tujuan percobaan
Setelah melakukan praktikum
mahasiswa diharapkan dapat :
Memahami proses filtrasi
(pembersihan partikel padat dan suatu fluida) dengan menggunakan media
penyaring yang berupa karbin aktif.
Mengoperasikan alat oil
filtration yang ada di laboratorium teknik kimia.
2. Alat
dan bahan
Alat yang digunakan :
·
Seperangkat
alat oil filtration
·
Ember
15 liter
·
Piknometer
·
Turbidity
meter
Bahan yang digunakan:
·
Air
sumur
·
Aquadest
·
Karbon
aktif.
3.
Dasar teori
Filtrasi
adalah pemisahan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan atau septum yang ditasnya padatan akan terendapkan. Range
filtrasi pada industri mulai dan penyaringan sederhana hingga pemisahan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan
atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang. Didalam industri, kandungan padatan suatu umpan
mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai persentasi yang besar.
Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan pemanasan, kristalisasi atau memasang
peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh
karena varietas dan material harus disaring beragam dan kondisi proses yang
berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan
dijelaskan dibawah ini. Fluida mengalir melalui media penyaring karena
perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyarin dapat beroperasi pada :
·
Tekanan
diatas atmosfir pada bagian atas media penyaring
·
Tekanan
beroperasi pada bagian atas media penyaring
·
Vakum
pada bagian bawah.
Tekanan
diatas atmosfir dapat dilaksanakan dengan gaya grafitasi pada cairan dalam
suatu kolom dengan menggunakan pompa blower, atau dengan gaya sentrifugal.
Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring biasa jadi tidak lebih baik
dari pada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti
pasir. Penyaring grafitasi dibatasi
penggunaanya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar,
penjernihan air inum dan pengolahan limbah cair.
Penyaring
dibagi ke dalam tiga golongan utama yaitu penyaring kue (cake), penyaring
penjernihan (clarifying) dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue
memisahkan padatan dengan jumlah relative besar sebagai suatu kuekristal atau
lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue
dan untuk membersihkan cairan dan padatan sebelum dibuang. Penyaring
penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dan suatu gas atau percikan
cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap didalam medium penyaring
atau diatas permukaan luarnya. Penyaring
penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium
penyaring lebih besar dan partikel yang akan disingkirkan.
Didalam
penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu diatas
medium penyaring. Lapisan tipis dan padatan dapat terbentuk diatas medium
permukaan tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisn.
Medium penyaring adalah membrane keramik, logam, atau polimer dengan pori yang
cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan
mengalir melalui medium sebagai filtrate yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya.
Jenis-
jenis penyaring :
Penyaring vakum kontinyu
Dalam
setiap penyaring vakum kontinyu, cairan dihisap melalui septum yang bergerak
untuk mendapatkan padatan kue. Kue kemudian dipindahkan dan tempat penraingan
dicuci, dihisap, dikeringkan dan dikeluarkan dan septum kemudian lumpur
dimasukkan kembali. Beberapa bagian dan septum terletak pada zona penyaringan,
sebagian di dalam zona pencucian sementara sebagian lagi pembebasan dari
bebannya, sehingga buangan padatan dan cairan dan penyaring tidak dapat
dihentikan.
Penyaring vakum diskontinyu
Penyaring
bertekanan biasanya beroperasi secara diskontinyu. Suatu penyaring vakum
diskontinyu, kadang-kadang sangat berguna. Suatu nutsch vakum mempunyai ukuran
sedikit lebih kecil dari pada corong buncher, berdiameter 1 s.d 3 m (3 s.d 10
ft) dan membentuk lapisan padatan dengan tebal 100 s.d 300 mm (4 s.d 12 in).
Untuk mempermudah suatu nutsch dapat langsung dibuat dari material tahan korosi
dan menjadi berharga karena dicoba disaring secara batch varietas material yang
korosif. Nutsch biasanya tidak umum dilakukan untuk proses berskala besar oleh
karena buruh yang terlibat didalam membersihkan tumpukan kue, namun demikian
nutsch tetap berguna sebagai penyaring bertekanan yang kombinasikan dengan
pengeringan bersaingan untuk keperluan tertentu dalam operasi batch.
Penyaring drum berputar (rotary
drum filter)
Jenis
yang paling umum penyaring vakum kontinyu adalah penyaring drum berputar. Suatu
drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d 2 r/min mengaduk
lumpur melaluinya. Medium penyaring seperti kanvas, melingkupi permukaan dan drum
sebagian dibenamkan dalam cairan.
Dibawah
drum utama yang berputar terdapat drum yang lebih kecil dengan permukaan padat.
Diantara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial membagi ruang
anular kedalam kompartemen-kompartemen. Setiap kompartemen tersambung dengan
pipa internal ke suatu lubang dalam plat berputar pada rotary valve. Vakum dan
udara secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap kompartemen dalam drum
berputar.
Kebanyakan
penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau
sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan
padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Aplikasi Dalam Industri Rotary vacuum Filter
· Industri
perminyakan
· Pengolahan
Air dan Limbah
· Kimia dan
Farmasi
· Pengolahan
Logam Mulia
· Pembuatan
Kertas
· Industri
Batubara
· Industri
Kimia
· Industri
pupuk
· Industri
mesiu
4. LANGKAH
KERJA
§
Mencuci tabung berisi yang berisi karbon aktif
§
Mengeringkanya sampai dengan sempurna
§
Memasukan air sampel yang akan dianalisis ke dalam tabung F1 dan menutupnya
dengan
rapat.
§
Menghubungkanya dengan sumber listrik.
§
Mengoperasikan Filter 2 (F2) :
o
Membuka katup-katup V1, V3, V9 dan V10 secara sendiri-sendiri
o
Menutup katup-katup V2,V4, V5, V6, V7 dan V8
o
Memutar knop pompa G1 pada posisi 1
o
Mengatur kecepetan feding flow dengan menggunakan potensiometer
§
Melakukan penyaringan sebanyak 7 kali sampai angka nya konstan
Langganan:
Postingan (Atom)