Minggu, 05 Januari 2014

Perbaikan

Seandainya waktu bisa ku ulang kembali, itu lah yang banyak diharapkan oleh para anak manusia, terutama anak remaja. aku pun menharapkannya, namun hanya waktu yang buruk ingin ku ulang, supaya aku dapat memperbaikinya.




Tahun ini akan kulalui dengan penuh sukacita dari sahabatku yang terbaik, ku usahakan dengan penuh pengharapan. jangan pernah ada tatapan kosong untuk kedepan, akan aku coba, tapi harus ada orang- orang yang membantuku, itu semua kalian bukan dia. walau waktu begitu sulit untuk dijawab pemecahan masalah ini, namun ku gantungan hanya pada sahabatku, Jessus. Dia sungguh baik padaku, berkat kasih karuniannya bersamamu.

Rabu, 17 April 2013

PEMBUATAN KARET SINTETIS





       I.            TUJUAN

·         Dapat membuat karet sintetis ( TIOKOL ) dalam skala laboratorium .

    II.            ALAT DAN BAHAN

*   Alat :
·         Labu Leher tiga 750 ml, batu didih
·         Kondenser , pompa air
·         Gelas kimia 250 ml, 400 ml
·         Labu ukur  100 ml
·         Gelas ukur  50 ml
·         Corong pisah, batang pengaduk
·         Kertas saring, kaca arloji
·         Pipet ukur, pipet tetes
·         Penangas air, thermometer

*   Bahan
·         1,2-dikloro etana
·         NaOH padat
·         Belerang padat
·         Aquadest
·         Es
·          
 III.            DASAR TEORI
Tiokol merupakan karet sintetis yang dihasilkan melalui proses polimerisasi kondensasi, yaitu proses penggabungan molekul tunggal membentuk molekul besar dan melepas molekul lain sebagai hasil samping . Tiokol dapat dihasilkan dari reaksi antara campuran dikloroetana dengan natrium polisulfida ( Na2Sx ) dan membebaskan natrium klorida sebagai hasil samping .
*Reaksi :
                        Cl-CH2- CH2-Cl + n Na2Sx                       ( CH2- CH2-Sx ) n + NaCl

§  Dasar Teori Tambahan

*   Perbedaan antara karet alam dan karet sintetis
     Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintetis atau karet buatan pabrik , tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis. Bagaimanapun ,keunggulan yang dimiliki oleh karet alam sulit ditandingi oleh karet sintetis .

*Adapun kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh karet alam dibandingkan dengan karet sintetis, yaitu :
·         Mempunyai daya elastic atau daya lenting yang sempurna .
·         Mempunyai plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah .
·         Mempunyai daya arus yang tinggi .
·         Tidak mudah panas .
·         Mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap keretakan .

            Walaupun demikian , karet sintetis mempunyai kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya cenderung bias dipertahankan supaya tetap stabil . Bila ada pihak yang menginginkan karet sintetis dalam jumlah tertentu , maka biasanay pengiriman atau suplay barang tersebut jarang mengalami kesulitan, walaupun memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia dan bisnisnya , akan tetapi menurut beberapa ahli karet alam akan mempunyai pemanasan yang baik .
            Polisulfida merupakan perekat termoplastik. Perekat ini dapat lebur , melunak bila dipanaskan dan mengalami “creep” ( jalaran ) bila dikenai beban (stress) . Tidak seperti termoset, perekat termoplastik tidak mengalami perubahan kimia saat terbentuknya ikatan .
Poli (alkilena polisulfida) kadang-kadang dinyatakan sebagai karet tiokol merupakan elastomer yang bermanfaat. Sifat-sifatnya bisa diperbaiki dengan memvariasikan jumlah atom karbon dalam unit ulang atau jumlah atom-atom belerang. Naiknya jumlah salah satu atom akan meningkatkan kualitas elastomerik dari polimer tersebut. ( Malcom PS 2001). Sedang persyaratan khusus bagi suatu polimer untuk berfungsi sebagai elastomer. Elastomer adalah suatu bahan yang dapat kembali dengan cepat kebentuk dan ukuran semula setelah mengalami formasi karena stress bila stress tersebut ditiadakan .
Elastor kadang – kadang diidentikkan dengan karet dari karet sintetik. Karet adalah bahan alamiah sedangkan karet yang dimaksud elastomer, pada umumnya karet sintetik dan yang banyak dikonsumsi di indonesia adalah stiren – buta diene rubber (SBR), butil rubber dan poli buta diene (PBD) dan ethilen propine diene.
               Elastometer banyak digunakan untuk pembuatan kendaraan bermotor dan alat industri, misalnya: ban, packing, batery boxes, sels kaca, untuk industri mobil, oil resistancehoses  dan belt conveyor. Bahan ini dapat pula dipakai untuk isolasi kabel listrik, mainan anak – anak. Dalam industri elastomer memegang peranan yang sangat penting.
Polimer-polimer dapat ikat silang (crosslinkable) bias disintesis melalui penambahan sejumlah kecil polihalida seperti trikloropropana atau dengan mengintrodusir ke dalam kerangka polimer tersebut beberapa gugus fungsional lain seperti hidroksil atau alkena. Monomer-monomer yang khas untuk tujuan ini mencakup gliserol dikloro asetat dan 1,4 dikloro 2 butena.  ( Malcom PS 2001)
Metode terpenting untuk pembuatan elastomer yang bisa dikeraskan pertama melibatkan pembentukan polimer terikatt silang yang memakai suatu monomer polihalida , kemudian menguraikan produk tersebut ke suatu polimer dapat lebur yang terterminasi tiol. Hal ini diselesaikan lewat reduksi dengan natrium hidrosulfida dalam hadirnya natrium sulfit. Berat molekul rata-ratadari polimer yang terurai tersebut bergantung pada jumlah natrium hidrosulfida yang digunakan. ( Malcom PS 2001)
Tiokol merupakan karet polisulfida yang dibuat dengan reaksi kondensasi antara polisulfida dengan dikloroetana. Karet polisulfida ini terdapat dalam bentuk R dan X yang berbeda sehingga jumlah belerang akan tahan terhadap semua tipe pelarutorganik tetapi baunya tidak enak dan juga sifat mekaniknya buruk. (Arizal Ridha1990)
   Keuntungan tiokol sangat tahan terhadap minyak dan pelarut organik, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap ozon, dan cahaya matahari bagus, kedap udara dan uap. Kekurangan tiokol tahanan kikis sobek , “cut growth” dan retak lentur buruk, pampatan tetap buruk, dan kepegasan pantul buruk serta baunya tidak enak. ((Arizal Ridha1990)
Tiokol kebanyakan digunakan untuk barang yang tahan minyak dan pelarut. Sifat fisika yang buruk dan baunya yang tidak disukai telah telah membatasi penggunaan secara umum. (Arizal Ridha1990)



 IV.            PROSEDUR KERJA

*   Pembuatan Natrium Polisulfida ( Na2Sx )
·         Menimbang 7,5 gr belerang dan memasukkan ke dalam labu bundar leher tiga
·         Menimbang 4,0 gr NaOH dan melarutkan dalam 100 ml aquadest dalam gelas kimia 250 ml .
·         Memasukkan larutan NaOh ke dalam labu bundar , memasang pengaduk dan condenser yang diisi aliran air .
·         Memanaskan perlahan sambil diaduk dengan penangas air . Mengamati reaksi yang terjadi setiap 8 menit .
·         Menghentikan pemanasan setelah belerang larut atau larutan berwarna coklat tua . Mendinginkan larutan hingga suhu ruang .
·         Menyaring larutan , mengambil filtrate untuk pembuatan tiokol .

*   Pembuatan Tiokol
·         Memasukkan filtrate ke dalam labu bundar leher tiga yang telah dicuci bersih dan menambah 20 ml 1,2-dikloroetana .
·         Merangkai alat seperti sebelumnya .
·         Memanaskan pada suhu 70 - 80 0C hingga terbentuk gumpalan kuning dan larutan jernih .
·         Mengamati dan mencatat reaksi yang terjadi .
·         Menghentikan pemanasan setelah gumpalan kuning muda terbentuk banyak dan larutan menjadi kurang jernih .
·         Menyaring dan mencuci hasil , menyisihkan filtrate .
·         Menimbang hasil .


untuk mama


KEMBALI

Telah timbul kembali apa yang selama ini ditakutkan
Entah mengapa terjadi lagi
Aku kecewa melihatnya menderita
Mengapa harus dia, kasihani lah
Aku tak mau hal-hal aneh kembali terjadi padanya
Aku sangat mengangeninya
Jikalau pun ada luang waktu kosong yang tak bermanfaat akan ku langkahkan kaki ini menuju mu
Aku belum bisa membiarkan dia tetesan air mata kesenangan
Masih aku lakukan dosa-dosa yang membuatnya malu
Sungguh berdosanya aku melihat penderitaan ini semua
Mengapa tak aku saja yang mengalaminya biar aku rasakan rasa sakit yang kau idap itu
Mengapa selalu ada kesedihan saat aku mengharapkan kesukacitaan untuknya
Beri aku waktu untuk memperbaiki ini semua
Beri waktu orang-orang terdekat nya agar membantunya
Aku mengharapkan hal-hal yang baik datang padanya
Mulai hari ini, maupun detik ini
Lindungi keadaannya selalu.

OIL FILTRASI




1.      Tujuan percobaan
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
*    Memahami proses filtrasi (pembersihan partikel padat dan suatu fluida) dengan menggunakan media penyaring yang berupa karbin aktif.
*    Mengoperasikan alat oil filtration yang ada di laboratorium teknik kimia.

2.      Alat dan bahan
*    Alat yang digunakan :
·         Seperangkat alat oil filtration
·         Ember 15 liter
·         Piknometer
·         Turbidity meter
*    Bahan yang digunakan:
·         Air sumur
·         Aquadest
·         Karbon aktif.

3.      Dasar teori
Filtrasi adalah pemisahan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan atau septum yang ditasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dan penyaringan sederhana hingga pemisahan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Didalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai persentasi yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan pemanasan, kristalisasi atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dan material harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan dibawah ini. Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyarin dapat beroperasi pada :
·         Tekanan diatas atmosfir pada bagian atas media penyaring
·         Tekanan beroperasi pada bagian atas media penyaring
·         Vakum pada bagian bawah.
Tekanan diatas atmosfir dapat dilaksanakan dengan gaya grafitasi pada cairan dalam suatu kolom dengan menggunakan pompa blower, atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring biasa jadi tidak lebih baik dari pada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.  Penyaring grafitasi dibatasi penggunaanya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air inum dan pengolahan limbah cair.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama yaitu penyaring kue (cake), penyaring penjernihan (clarifying) dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relative besar sebagai suatu kuekristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dan padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dan suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap didalam  medium  penyaring atau diatas permukaan  luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dan partikel yang akan disingkirkan.
Didalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu diatas medium penyaring. Lapisan tipis dan padatan dapat terbentuk diatas medium permukaan tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisn. Medium penyaring adalah membrane keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrate yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya.
Jenis- jenis penyaring :
*    Penyaring vakum kontinyu
Dalam setiap penyaring vakum kontinyu, cairan dihisap melalui septum yang bergerak untuk mendapatkan padatan kue. Kue kemudian dipindahkan dan tempat penraingan dicuci, dihisap, dikeringkan dan dikeluarkan dan septum kemudian lumpur dimasukkan kembali. Beberapa bagian dan septum terletak pada zona penyaringan, sebagian di dalam zona pencucian sementara sebagian lagi pembebasan dari bebannya, sehingga buangan padatan dan cairan dan penyaring tidak dapat dihentikan.
*    Penyaring vakum diskontinyu
Penyaring bertekanan biasanya beroperasi secara diskontinyu. Suatu penyaring vakum diskontinyu, kadang-kadang sangat berguna. Suatu nutsch vakum mempunyai ukuran sedikit lebih kecil dari pada corong buncher, berdiameter 1 s.d 3 m (3 s.d 10 ft) dan membentuk lapisan padatan dengan tebal 100 s.d 300 mm (4 s.d 12 in). Untuk mempermudah suatu nutsch dapat langsung dibuat dari material tahan korosi dan menjadi berharga karena dicoba disaring secara batch varietas material yang korosif. Nutsch biasanya tidak umum dilakukan untuk proses berskala besar oleh karena buruh yang terlibat didalam membersihkan tumpukan kue, namun demikian nutsch tetap berguna sebagai penyaring bertekanan yang kombinasikan dengan pengeringan bersaingan untuk keperluan tertentu dalam operasi batch.
*    Penyaring drum berputar (rotary drum filter)
Jenis yang paling umum penyaring vakum kontinyu adalah penyaring drum berputar. Suatu drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d 2 r/min mengaduk lumpur melaluinya. Medium penyaring seperti kanvas, melingkupi permukaan dan drum sebagian dibenamkan dalam cairan.
Dibawah drum utama yang berputar terdapat drum yang lebih kecil dengan permukaan padat. Diantara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial membagi ruang anular kedalam kompartemen-kompartemen. Setiap kompartemen tersambung dengan pipa internal ke suatu lubang dalam plat berputar pada rotary valve. Vakum dan udara secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap kompartemen dalam drum berputar.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Aplikasi Dalam Industri Rotary vacuum Filter
·      Industri perminyakan
·      Pengolahan Air dan Limbah
·      Kimia dan Farmasi
·      Pengolahan Logam Mulia
·      Pembuatan Kertas
·      Industri Batubara
·      Industri Kimia
·      Industri pupuk
·      Industri mesiu




 
4.      LANGKAH KERJA
§  Mencuci tabung berisi yang berisi karbon aktif
§  Mengeringkanya sampai dengan sempurna
§  Memasukan air sampel yang akan dianalisis ke dalam tabung F1 dan menutupnya dengan
rapat.
§  Menghubungkanya dengan sumber listrik.
§  Mengoperasikan Filter 2 (F2) :
o   Membuka katup-katup V1, V3, V9 dan V10 secara sendiri-sendiri
o   Menutup katup-katup V2,V4, V5, V6, V7 dan V8
o   Memutar knop pompa G1 pada posisi 1
o   Mengatur kecepetan feding flow dengan menggunakan potensiometer
§  Melakukan penyaringan sebanyak 7 kali sampai angka nya konstan